TAPAKTUAN - Sedikitnya lima kepala keluarga yang berdomilisi di Gampong Jambo Apha, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, mengeluh dan kecewa terhadap pelayanan Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan (Kapedalda dan KP) setempat sejak sebulan terahir ini. Pasalnya, berkali-kali dihubungi mobil penyedot tinja belum datang untuk menangani poblem mereka.
Mukhlis, salah seorang warga Jambo Apha, Kecamatan Tapaktuan, kepada wartawan, Kamis (12/4), menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap pelanyanan Kapedalda dan KP Aceh Selatan, karena kurangnya taggapan mereka terhadap permintaan warga yang mau menyedot limbah kotoran di septictank rumah warga.
“Sudah sejak sebulan saya hubungi mobil penyedot tinja, namun hingga saat ini belum ada respons,” ujarnya seraya mengabarkan, kejadian itu tidak hanya dialami dia sendiri melainkan beberapa warga lain di Tapaktuan juga mengalami hal serupa.
Menanggapi keluhan warga tersebut, KTU Kantor Kapelda dan KP Aceh Selatan, Dardami SE, yang dikonfirmasi terpisah di ruang kerjanya menjelaskan, selama ini mobil tinja rusak, onderdilnya tidak ada di Tapaktuan, sehingga harus dipesan ke Medan. Buntut dari itu, operasional terpaksa terhenti sebelum satu-satunya mobil tinja pemberian BRR itu selesai diperbaiki.
“Kami harap masyarakat mengerti atas kondisi itu, kita hanya memiliki satu unit mobil penyedot tinja, insyaallah armada itu sekarang sudah bisa difungsikan kembali dan segera kita layani kebutuhan warga,” papar Dardami.
Untuk mengoptimalkan pelayanan, Kapedalda dan KP Aceh Selatan, bermohon kepada Pemkab Aceh Selatan supaya mengalokasikan anggaran pengadaan satu unit mobil tinja mini, guna melancarkan operasional dan masyarakat tidak antri terlalu lama. “Jujur kami katakan, apabila hanya satu mobil yang tersedia maka warga harus sabar menunggu giliran,” pungkas Dardami.(tz)
Mukhlis, salah seorang warga Jambo Apha, Kecamatan Tapaktuan, kepada wartawan, Kamis (12/4), menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap pelanyanan Kapedalda dan KP Aceh Selatan, karena kurangnya taggapan mereka terhadap permintaan warga yang mau menyedot limbah kotoran di septictank rumah warga.
“Sudah sejak sebulan saya hubungi mobil penyedot tinja, namun hingga saat ini belum ada respons,” ujarnya seraya mengabarkan, kejadian itu tidak hanya dialami dia sendiri melainkan beberapa warga lain di Tapaktuan juga mengalami hal serupa.
Menanggapi keluhan warga tersebut, KTU Kantor Kapelda dan KP Aceh Selatan, Dardami SE, yang dikonfirmasi terpisah di ruang kerjanya menjelaskan, selama ini mobil tinja rusak, onderdilnya tidak ada di Tapaktuan, sehingga harus dipesan ke Medan. Buntut dari itu, operasional terpaksa terhenti sebelum satu-satunya mobil tinja pemberian BRR itu selesai diperbaiki.
“Kami harap masyarakat mengerti atas kondisi itu, kita hanya memiliki satu unit mobil penyedot tinja, insyaallah armada itu sekarang sudah bisa difungsikan kembali dan segera kita layani kebutuhan warga,” papar Dardami.
Untuk mengoptimalkan pelayanan, Kapedalda dan KP Aceh Selatan, bermohon kepada Pemkab Aceh Selatan supaya mengalokasikan anggaran pengadaan satu unit mobil tinja mini, guna melancarkan operasional dan masyarakat tidak antri terlalu lama. “Jujur kami katakan, apabila hanya satu mobil yang tersedia maka warga harus sabar menunggu giliran,” pungkas Dardami.(tz)
Editor : hasyim
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar Anda kepada Kami